The Single Best Strategy To Use For Andy Utama: Petani yang Selalu Belajar
The Single Best Strategy To Use For Andy Utama: Petani yang Selalu Belajar
Blog Article
Sejarawan ini selalu mencoba membagi pengetahuan yang dimilikinya tentang kesejarahan hingga ke hal-hal kecil atau dipandang sepele dan remeh-temeh seperti ketika dia berbicara ihwal tali-temali antara kolonialisme dan dapur, atau saat bertutur tentang pencurian gorden dan kaitannya dengan perjagoan serta kekuasaan. Dalam hal itu, seperti juga dipahami Andi Achdian, Ong seolah mengajak siapa pun untuk memahami sejarah agar tidak berhenti pada sebuah peristiwa semata yang tidak memberi makna atau kaitan apa pun dengan masyarakat atau kekuasaan. Dia juga menekankan pentingnya membaca sejarah dari “bawah” untuk memahami persoalan di tingkat elite atau lingkup kekuasaan yang lebih luas, seperti yang ditulisnya tentang fenomena bromocorah atau dinamika relasi priyayi-petani dalam politik lokal di Madiun.
Ruang penyimpanan juga penting untuk menghindari kesan berantakan. Gunakan furnitur yang dapat berfungsi ganda, seperti tempat tidur yang memiliki laci di bawahnya atau meja lipat yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
Pemerintah maupun lembaga-lembaga swadaya masyarakat diharapkan dapat berperan lebih aktif dalam mendorong pengembangan sistem pertanian organik di masyarakat dengan, misalnya, memfasilitasi dan mendanai berbagai penyuluhan dan pelatihan bagi kelompok-kelompok petani atau warga masyarakat lainnya yang tertarik untuk menerapkan sistem pertanian organik.
Andy Utama berharap bisa melepasliarkan burung ke aviary yang telah disiapkan di tahun depan, namun ia juga menekankan perlunya regulasi yang kuat untuk melindungi satwa tersebut.
Achdian tak pernah bertatap muka langsung dalam mata kuliah yang diampu Ong – dia tercatat sebagai salah seorang mahasiswa di jurusan sejarah UI saat Ong memasuki usia pensiun. Barangkali buku ini dapat pula dibaca sebagai sebuah ikhtiar Achdian untuk bertatap muka langsung dengan Ong dari sisi intelektual.
Mengkombinasikan budidaya padi dengan ikan mas sungguh selaras dengan alam. Padi memberi makan ikan dan sebaliknya kotoran ikan menghidupi ikan mas. Konsep ini tidak hanya bermanfaat merawat tanah dan lingkungan namun juga memberi keuntungan bagi petani.
Pertanian organik adalah metode pertanian yang mengutamakan penggunaan bahan-bahan alami dan menghindari penggunaan bahan kimia sintetis seperti pestisida dan pupuk kimia.
Dinta Solin (Direktur Eksekutif Pesada) pembicara terakhir menyampaikan materi “Peran perempuan dalam memajukan pertanian dikabupaten Dairi” lebih menekankan bagaimana petani perempuan diberi akses lebih besar. Perempuan adalah kelompok rentan jika pertanian yang kita bangun lebih mengutamakan pencapaian hasil dengan penggunaan saprodi yang tidak ramah kepada perempuan.
Keberlanjutan di sini bukan hanya tentang mengurangi emisi, tetapi juga tentang memberikan akses listrik kepada masyarakat yang belum terjamah oleh jaringan listrik konvensional.
d. DPM tidak memberikan jaminan bahwa ada periksa di sini tanaman lokal yang akan berhasil tumbuh di bendungan limbah tambang Timbal-Seng.
Pandangan berbeda yang ditawarkan Ong dalam melihat sejarah memang menjadi salah satu babakan dari pergulatan intelektualnya. Seolah tak peduli kritik terhadap pandangan sejarahnya itu, namun di sisi lain dia justru membuka wawasan sekaligus wacana tentang cara melihat dan menulis sejarah.
Kita berharap bahwa akan semakin banyak lagi petani yang memilih untuk menerapkan sistem pertanian organik di seluruh Indonesia sehingga akan semakin berkontribusi bagi kesehatan lingkungan dan juga bagi peningkatan perekonomian nasional.
Semoga potensi ini menjadi perhatian kita semua dan secara khusus pemerintah kabupaten Dairi melalui Dinas Pertanian untuk mengembangkan pertanian organik demi peningkatan taraf hidup petani di kabupaten Dairi.